![Image result for kupu kupu](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_DvYEB2B_X2adLnrp4Iy9vkamnGXpjmnhLfn6bd3j237C-Xci2o70_BuISHLTMsFyhZDSBRnmEIgxdZNF-lR79MQV81KVTI4ZVXs1l_s8dh_7BaJLdlFpGz1JizfCXIenAbbETdyvsJM/s1600/kepompong.jpg)
Seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu.
Suatu hari sebuah celah kecil muncul. Dia duduk dan memperhatikan kupu-kupu itu selama beberapa jam ketika ia berusaha memaksakan tubuhnya melewati lubang kecil itu.
Sampai tiba-tiba berhenti membuat kemajuan dan tampak seperti macet.
Maka lelaki itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil gunting dan memotong kepompong yang tersisa. Kupu-kupu kemudian muncul dengan mudah, meskipun memiliki tubuh bengkak dan sayap kecil yang layu.
Pria itu tidak memikirkan apa-apa tentang itu dan duduk di sana menunggu sayap membesar untuk mendukung kupu-kupu. Tetapi itu tidak terjadi. Kupu-kupu menghabiskan sisa hidupnya tidak bisa terbang, merangkak dengan sayap kecil dan tubuh bengkak.
Terlepas dari kebaikan hati pria itu, ia tidak mengerti bahwa kepompong yang membatasi dan perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk mencapai dirinya melalui celah kecil; adalah cara Tuhan untuk memaksakan cairan dari tubuh kupu-kupu ke sayapnya. Mempersiapkan diri untuk terbang begitu sudah keluar dari kepompong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar